Artrevoir. \\ Follow // Dashboard \\

Thursday, January 2, 2014

Sherlock Holmes: Penelusuran Benang Merah - Sir Arthur Conan Doyle


source: here


Judul : Sherlock Holmes: Penelusuran Benang Merah 
Seri : Sherlock Holmes #1
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle 
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Penerbitan : Gramedia Pustaka Utama, November 2001
Tebal : 216 hlm. 
ISBN : 9789792290127
Harga : Rp 29.750 (211213)

221213 until 241213


Penelusuran Benang Merah merupakan buku pertama dalam seri Sherlock Holmes dan mengisahkan perkenalan Dr. Watson dengan sang detektif. Dr. Watson yang ketika itu belum mengetahui profesi Holmes, pada awalnya dibuat bingung oleh keeksentrikan pria itu serta kemampuannya yang unik. Holmes sangat pandai dalam ilmu deduksi dan mampu menebak keadaan seseorang hanya dalam sekali pandang. Tamu-tamu, yang mengunjungi rumah sewaan mereka di Baker Street, berasal dari berbagai kelas sosial mulai dari bangsawan sampai portir. Holmes mahir bermain biola, tapi lebih sering menggeseknya secara sembarang. Ia bisa tampak sangat bersemangat, namun di lain waktu termenung-menung dengan pandangan kosong seperti orang kecanduan narkotika. 

Dr. Watson baru memahami teman barunya itu ketika ia mengetahui profesi Holmes dan mendapat kesempatan untuk menyaksikan sang detektif bekerja, menelusuri benang merah pembunuhan yang terjadi di jantung kota London.


Bisa dibilang aku telat banget ya baru baca Sherlock Holmes sekarang-_-. Padahal aku udah lama mengenal nama itu, tapi baru sekarang tergerak (?) untuk baca buku dari awal. Aku emang hati-hati untuk baca Sherlock Holmes dari pertama, biar gak terlalu bingung. Dan kuakui, aku sama sekali gak nyesel beli ini :) ~ 

Dimulai dengan pertemuan Dr. Watson, seorang pensiunan dokter yang berusaha mencari tempat tinggal yang murah di London. Ia bertemu temannya, Stamford, yang mempertemukannya dengan Mr. Sherlock Holmes. Karena Holmes juga perlu sebuah tempat tinggal, tapi terlalu mahal untuk ditanggung sendirian. Dan mereka pun bertemu. Keeksentrikan Holmes mengunggah rasa penasaran Dr. Watson. Holmes dengan mudah menebak bahwa ia sehabis pulang dari Afganistan, dan memang ya. 

"Aku sangat berterima kasih kau sudah memperteukan kami. 'Objek yang paling tepat dalam studi keanusiaan adalah manusia itu sendiri,'" kukutip kata-kata orang bijak itu. "Kalau begitu, kau harus mempelajari Sherlock Holmes," kata Stamford saat kami akan berpisah. "Tapi kurasa kau akan menemui kesulitan. Berani taruhan, dia akan lebih banyak mempelajari dirimu daripada kau mempelajari dirinya." - hlm 20.
Ia begitu penasaran akan apa pekerjaan Holmes, karena Holmes bukan seseorang yang menyukai sastra, filsafat, astronomi dan bahkan Holmes tidak mengetahui Teori Corpenicus dan komposisi tata surya! Dr. Watson sungguh tidak habis pikir. Tetapi Holmes memiliki pengamatan terhadap orang lain yang begitu kuat, lalu pengetahuan kimia, geologi, dan mengetahui kasus-kasus atau berita-berita menghebohkan yang terjadi baik sekarang maupun masa lalu. Holmes juga mahir bermain biola, mungkin sebagai sampingannya, dan sangat mahir bermain pedang, tinju, dll.
"Otak manusia pada awalnya sama seperti loteng kecil yang kosong, dan kau harus mengisinya dengan perabot yang sesuai dengan pilihanmu. Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya terjepit di tengah-tengah atau tercampur dengan hal-hal lain. Orang bijak sebaliknya. Dengan hati-hati ia memilih apa yang dimasukkannya ke dalam loteng-otaknya. Ia tidak akan memasukkan apa pun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah sangat banyak. Keliru kalau kaupikir loteng-otak kita memiliki dinding-dinding yang membesar. Untuk setiap pengetahuan yang kaumasukkan, ada sesuatu yang terpaksa kaulupakan. Oleh karena itu, penting sekali untuk tidak membiarkan fakta yang tidak berguna menyingkirkan fakta yang berguna." - hlm 25. 
Setelah mengetahui apa profesi Holmes, Dr. Watson menjadi penasaran bagaimana caranya temannya itu bekerja. Suatu ketika, Holmes mendapat surat tentang kasus pembunuhan yang tidak wajar. Di sebuah rumah di Lauriston Gardens no. 3 yang tidak jauh dari Brixton Road. Seorang petugas menduga ada yang tidak wajar di rumah kosong itu ketika melihat cahaya. Saat itulah, ia menemukan mayat bernama Enoch J. Drebber. Tidak ada tanda-tanda perampokkan, walaupun ada darah, tetapi mayat itu tidak luka sama sekali. Sungguh mengherankan--mungkin sungguh menarik bagi Sherlock Holmes.

Tapi bagi kedua detektif resmi itu, Lestrade dan Gregson, kasus ini rumit sekali, hingga mereka memanggil Holmes untuk membantu mereka. Dan, di bagian dindingnya, terdapat tulisan RACHE yang dalam bahasa Jerman berarti pembalasan yang ditulis dengan darah.

Jelas, seperti yang diduga Holmes, tokoh kedua misteri ini mempunyai motif pembalasan. Tetapi pertanyaannya adalah, siapakah ia?
"Saat yang telah lama kutunggu akhirnya tiba. Musuhku berada dalam kekuasaanku. Tapi aku tidak bertindak tergesa-gesa. Rencanaku telah tersusun. Tidak ada kepuasan dalam membalas dendam, jika sasaran kita tidak menyadari siapa yang membalas dendam padanya dan kenapa ia mendapat pembalasan." - hlm 191.
Penelusuran Benang Merah - Study in Scarlet, bahwa ada karma untuk setiap perbuatan, apa yang kau tabur itu yang kau tuai! :)


"Aku pernah menjelaskan bahwa apa yang tidak biasa umumnya lebih merupakan panduan daripada hambatan. Kunci pemecahan masalah seperti ini adalah berpikir mundur. Itu langkah yang sangat berguna dan sangat mudah, tapi jarang dilaukan orang. Dalam kehidupan sehari-hari, berpikir maju memang lebih praktis, karena itu cara berpikir yang lainnya dilupakan." - hlm 203.
Buku ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, yang menceritakan kisah Holmes mengusut kasus ini. Tapi tidak diceritakan apa motif sebenarnya si pembunuh, dan pembaca hanya diberikan nama. Pada bagian kedua, aku awalnya heran karena nama-namanya berbeda dengan yang awal. Jadi aku cukup sering meyakinkan diri sendiri bahwa ini buku yang sama-_- Karena berbeda tokoh utama itulah, aku menganggurkan buku ini untuk beberapa hari. Ketidakadaan Sherlock Holmes di bagian kedua awal, cukup mengangguku.

Barulah akhirnya aku menemukan nama-nama yang familier di bagian awal, dan mengerti bahwa bagian kedua adalah cerita tentang kehidupan sang pembunuh, mengapa ia melakukan perbuatannya, dan kita pun mengetahui motif aslinya. Lalu di akhir buku bagian kedua, Sherlock Holmes tampil lagi dan melanjutkan cerita terputus di bagian pertama. Disini, aku jadi mengerti apa motifnya, lalu bagaimana cara Holmes mengusutnya satu-per-satu. Kerenn:)

Awalnya, ngeliat buku setipis ini cukup mengangguku, karena jelas aku kira bisa dengan mudah menyelesaikan buku ini. Tapi ternyata enggak tuh-____-. Aku harus berulang-ulang baca kalimat yang membingungkan buat mengerti. Tapi pada akhirnya, aku AMAT SANGAT MENIKMATI buku ini :D Kalau ada bintang lebih dari 5, aku pasti memberikannya! ;)

Apalagi selera humor yang membuatku terkekeh geli, salah satunya ini nih. *wong jelas yang ngerjain kasus ini tuh 99% Holmes!*
"Tersangka ditangkap di rumah Mr. Sherlock Holmes, detektif amatir yang cukup berbakat dan memiliki kesempatan besar untuk maju di  bawah bimbingan kedua detektif profesional." - hlm 210. LOL.  
Tapi begitulah Holmes, dia gak apa-apa walaupun tidak terekspos sebagai detektif profesional melebihi si Lestrade dan Gregson rese! Hahaha. Oke, point-of-view disini itu orang pertama yiatu Dr. Watson. Karena kupikir tidak seru kalo orang pertamanya Sherlock Holmes. :) Aku juga jadi penasaran bagaimana dia tau ini, bagaimana si Holmes mengerti ini, atau apalah. Tapi untungnya Holmes baik dan menjelaskan semuanya ke Dr. Watson bagaimana ia mengusut kasus ini. Heehehe, jadi gak penasaran!

Sekarang, beralih ke karakter favoritku. ENG ING ENG.. Sherlock Holmes pastinya! *kayak gak tau aja*. Aku agak sebel pas bagian dia nyombongin ilmu deduksi dia yang hebat banget itu ke Dr. Watson, aku juga jengkel ngedengernya. Tapi kejengkelanku berubah kagum dan memahami kalo emang si Holmes tuh kepalanya besar bangetlah! Aku kagum banget bagaimana cara dia bisa dengan cepat mengetahui watak, profesi, atau sifat seseorang sekali pandang. :)
 "Aku harus berterima kasih padamu. Kalau bukan karena doronganmu, aku mungkin tidak akan pergi dan dengan begitu melewatkan pelajaran terbaik yang pernah kutemui. Penelusuran benang merah, eh? Bagaimana kalau kita gunakan nama ini untuk penyelidikan kita? Memang ada benang merah pembunuhan dalam kumparan kehidupan tanpa warna. Tugas kitalah untuk menelusurinya, menguraikannyam dan meluruskannya." - hlm 66.


1 comment:

  1. kalo sherlock emang nggak pernah ngecewain:') sukaa banget sm seriesnya

    ReplyDelete

Artrevoir is waiting for your good comments! Please respect other and be polite. Thank you for comment. Cheerio! :)

LinkWithin