Judul : Desperately in Love
Penulis : Irin Sintriana
Penerbitan : Cakrawala, 2014
Tebal : 140 hlm
ISBN-13 : 9789793832449
Harga : Rp 28.000
200214
Tiba-tiba saja Senja mendapat kabar baik: impiannya berlibur ke tempat-tempat eksotis di Eropa terwujud. Namun sialnya, perjalanan itu harus ia lalui bersama lelaki paling menyebalkan di muka bumi.
Langit, lelaki itu, lebih dingin dari salju Gunung Titlis. Kesombongannya lebih menjulang dari Menara Eiffel. Namun siapa sangka jika pria itu memiliki daya pikat semanis gelato, yang membuat Senja bertekuk lutut?
Akankah kisah mereka sehangat temaram mentari Lucerne?
Mampukah udara Eropa menyatukan hati keduanya?
Senja akhirnya mendapatkan kesempatan untuk keliling Eropa--seperti yang ia harapkan. Ia ikut dengan tur sahabat orang tuanya, Paman Ryan, yaitu Ryan Jaya Tour. Dengan tur ini, dia bisa keliling Eropa, dengan tour guide yang fasih berbahasa Inggris--jadi mudah dimengerti, dan bertemu orang-orang baru. Ia sudah berkenalan dengan separuh anggota tur lain kala di Bandara Soekarno Hatta. Tetapi, saat diperkenalkan dengan Langit, ia heran sendiri.
Sejenak, ia menoleh menatap lelaki bernama Langit yang tampak tak menunjukkan ekspresi apa pun. Jangankan bersorak, tersenyum saja tidak. Senja mengernyit. Apa jadinya perjalanan 13 hari keliling Eropa nanti jika ia harus satu rombongan dengan lelaki dingin itu? - hlm 7.Langit sebetulnya tidak seantusias para anggota tur lain. Ia sedang suntuk terhadap hidupnya karena Kristal, gadis yang ia cintai, menikah dengan pria lain karena pekerjaan Langit yang tidak "normal" bagi Kristal. Pekerjaan Langit adalah menulis lagu, dia menuliskan lagu beserta nadanya. Aneh, bagi Kristal, karena Langit tidak pernah maju sebagai penyanyi untuk menyanyikan lagunya yang indah--justru ia memilih dibelakang layar. Oleh karena itulah, Kristal meninggalkannya. Dengan segala patah hati itulah, ia malah dijodoh-jodohkan dengan Senja--yang kata Paman Ryan baik dan segalanya.
Tidak disangka-sangka (sudah disangka oleh Langit), bahwa Senja duduk bersebelahan dengan Langit di pesawat itu. Dengan gondok ia berusaha sabar ketika Langit mengerecokinya dengan segala sinisan tajam. Ia tidak peduli, toh nanti di bus ia akan duduk jauh-jauh dari Langit, dan pokoknya ia akan menjauhi pria itu. Sayang kan kalau liburannya ke Eropa ternyata jadi suram hanya gara-gara Langit?
Tiga belas hari di Eropa (dan hampir selalu duduk bersebelahan, karena hanya mereka yang tidak berpasangan), membuat segala sesuatunya berubah. Awalnya Langit menjauhi Senja, dan Senja pun begitu. Tapi karena Paman Ryan selalu meminta Langit menjaga Senja, mau tak mau ia merasa nyaman di dekat gadis itu. Senja pun merasa Langit menjadi lebih baik, lebih 'manusiawi', dan ia pun senang berada di sebelah Langit. Apalagi ketika Senja mengetahui profesi Langit sebagai penulis lagu, yang menurut Senja itu sangat keren, dan membuat hati Langit terasa senang pertama kalinya karena merasa ada seseorang yang mendukung karirnya.
Ia hanya butuh seseorang yang percaya pada mimpinya, sesederhana itu. - hlm 105.
Selama hari itulah, mereka selalu bersama-sama. Namun, tidak semua kisah berakhir happily ever after, bukan? Begitupun kisah tiga-belas hari di Eropa bersama Langit, tidak selamanya menjadi kisah indah. Karena setelah 13 hari ini, akankah mereka bertemu lagi? Senja tidak yakin. Apalagi setelah ucapan Langit yang membuatnya uring-uringan. Ketika mengetahui Langit tidak menyukainya... Untuk pertama kalinya, ia merasa sedih berada di Eropa, dan berharap segera pulang.
Seharusnya ia tahu, bahwa mimpi indahnya sudah berakhir. Ia akan kembali pada kesibukannya, pada pekerjaannya, pada sahabat dan keluarganya. Ia akan menghapus nama Langit, seolah lelaki itu tak pernah hadir dalam hidupnya. - hlm 137.