Artrevoir. \\ Follow // Dashboard \\

Tuesday, September 24, 2013

Alice in April - Phyllis Reynolds Naylor



Judul : Alice in April; Capeknya Jadi Nona Rumah
Seri : Alice #5 
Penulis : Phyllis Reynolds Naylor 
Penerjemah : Vina Damajanti
Penerbit Indonesia : Gramedia Pustaka Utama 
Cetakan : kedua, Oktober 2007 
Tebal : 160 hlm
Harga : Rp 20.000

Lama membaca : 2 hari.


Alice hampir berusia tiga belas tahun sekarang. Aunt Sally mengingatkannya bahwa sekarang Alice menjadi Nona Rumah--lengkap dengan semua kewajibannya. Sekarang giliran Alice untuk menjaga dan merawat ayah serta abangnya. 

Alice kewalahan menambal pakaian, beberes, memasak, manata rumah, membuat jadwal, mendukung kisah cinta ayah dan abangnya. Belum lagi memikirkan tingkah laku cowok-cowok kelas tujuh yang menyebalkan. Coba, berani-beraninya mereka menamai cewek-cewek dengan nama negara bagian Amerika... berdasarkan ukuran dadanya! Alice jadi stres menerka-nerka nama apa yang dia dapat.

Berakrobat sana-sini, Alice sadar menjadi Nona Rumah ternyata sulitnya minta ampun. Saat Alice harus mengadakan pesta ulang tahun untuk ayahnya, kesabaran dan keuletan Alice benar-benar diuji. Sanggupkah Alice mempertahankan posisinya sebagai Nona Rumah?




Di kelas tujuh PR kami lebih banyak dibandingkan di kelas enam, dan setiap guru merasa mata pelajarannya adalah satu-satunya yang kami harus ikuti. - hlm 77.

Alice in April: Capeknya Jadi Nona Rumah adalah salah satu seri dari Alice, yang ditulis oleh Phyllis Reynolds Naylor. Ada banyak novel dari seri Alice, tapi kalo belom baca semua juga gapapa, nyambung-nyambung aja kok. :) 

Dimulai dengan kisah Alice McKinley yang sadar kalo dia bakalan jadi Nona Rumah setelah usianya menginjak 13 tahun, karena Ibunya sudah lama meninggal. Aunt Sally dengan teratur selama ini mengecek keadaan mereka semenjak itu. 

Ditambah dengan frustasi Alice menghadapi cowok-cowok yang menyebalkan, menamai mereka dengan nama negara bagian AS sesuai dengan ukuran dadanya-_-. Sebenernya agak aneh juga ya, wong negara bagian AS kan ada 50, sedangkan murid-murid perempuan masa cuman 50 di sekolah Alice? Pasti lebih dong? Kalo aku jadi Alice sih, emang gue pikirin? wkwkwk__. 

Kewajiban Alice bukan cuman jadi Nona Rumah yang masak atau beberes. Dia harus mengingat ulang tahun siapa dan bagaimana merayakannya, menaruh perhatian pada kehidupan sosial keluarganya, dan lain-lain. Nggak ada yang memaksanya untuk itu, tapi dia tetep bersikeras dia harus. Masalahnya adalah setiap kali ia berusaha untuk menjadi Nona Rumah, semua menjadi berantakkan

Lalu tibalah saatnya Alice memutuskan untuk merayakan ulangtahun Ayahnya secara besar-besaran. Tanpa perayaan ultah aja, Alice udah kewalahan, apalagi pake acara ultah? 

Alice sendiri yang memutuskan buat ngerayain, tapi dia sendiri yang capek. Tuh kan. Dia sendiri panik dan menunggu-nunggu apa sebutan cowok-cowok untuknya, dia nggak mau dinamai tempat-tempat yang datar, juga nggak mau tidak dinamai. Bingung kan, gue juga wkwkwk.

Anyway, aku cukup puas sama konflik disini. Remaja usia 13 tahun yang kewalahan untuk menjadi dewasa. Pembawaannya juga enak, jadi ya simpel-simpel aja. Mungkin untuk karakter Denise agak kurang di 'eksplor' kali yaaa :D Denise itu karakter yang unik, bagiku. Harusnya dia lebih di ekspos. 

Seperti yang aku bilang diatas, aku bahkan kalo jadi Alice nggak peduli omongan cowok-cowok itu. Bagi aku sih ya, mau dia ngemeng apa kek, I don't care. Kadang kita harus bermuka baja. #eeakk. 

Ngomong-ngomong, aku suka sama karakter Patrick. Dia simpel. Dia yang nyadarin Alice buat nggak peduli sama omongan anak-anak cowok itu. (tapi tetep aja sih Alice agak peduli). Kadang aku agak sebel sama Alice sendiri, terlalu begimana gituu. Eh, atau gue-nya aja yang ketuaan? Wkwkwkwk ;)

Overall, buku ini mengajarkan kita buat menjadi dewasa. Menjadi lebih baik. Berpikiran luas tapi tetep pake akal sehat. Kita nggak perlu tanggung jawab sama keadaan dunia, setidaknya kita bertanggung jawab sama diri kita sendiri. :D #aww. 

"Kita semua harus bertanggung jawab. Kita bertiga harus saling membantu dan menjaga. Kau nggak perlu melakukan segalanya sendirian." - Dad, hlm 145. 

Alice in April: Capeknya Jadi Nona Rumah.
Young, Alice, party! 



"Ibumu sering berkata, kalau ia boleh memilih dua anak lain sekali lagi, dia tetap akan memilih anak-anak yang dia miliki." - Dad, hlm 10.

No comments:

Post a Comment

Artrevoir is waiting for your good comments! Please respect other and be polite. Thank you for comment. Cheerio! :)

LinkWithin