Artrevoir. \\ Follow // Dashboard \\

Friday, September 6, 2013

Heaven on Earth - Kaka H. Y.

Judul : Heaven on Earth
Penulis : Kaka H. Y.
Penerbit : GagasMedia
Cetakan : VI, 2011.
Ukuran : 13 x 19 cm
Tebal : 256 hlm
ISBN : 9797804658
Harga : Rp 48.000 (kurang lebih)




Rating Artrevoir :
2/5

Tak terhitung sudah berapa kali ini terjadi... Jatuh dan membuatku merasa kecil di dunia ini. Kecewa dan membuatku berhenti untuk percaya orang lain. Dikhianati dan membuatku pesimis terhadap cinta. Seperti burung kecil yang baru terbang, dunia menyuruhku untuk menentukan segala-segalanya seorang sendiri. Tiba-tiba saja, hidup dewasa tidak semenyenangkan di pikiranku selama ini. Tapi kau selalu siap berdiri di belakangku... Kau tetap menyemangati dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Tak putus-putusnya yakin aku bisa mencapai apa pun yang kuingkan di saat yang lainnya benar-benar meragukanku. Kau membuatku merasa berharga. Jujur saja, aku lelah berjuang terus. Tapi demi dirimu aku belum akan menyerah dulu. Mungkin aku harus berusaha lebih keras. Mungkin aku harus mencoba sekali lagi--entahlah. Aku tidak akan mengeluh.... Kau membuatku sadar..., ternyata sejak awal, aku tak pernah dibiarkan sendirian. 



Novel roman ini menceritakan tentang dua sahabat, Lorent dan Carla, dengan masing-masing problemanya sendiri. Lorent, dengan orangtuanya yang berpisah, sedangkan Carla, yang dipaksa untuk mengerjakan tugas menggunung sendirian.

Mereka berdua sama-sama harus menghadapi semuanya secara dewasa. Carla, yang ditinggalkan Ayahnya dan Ibunya yang banting tulang bekerja, membuat dia kewalahan dengan tugas-tugas sekolah plus rumahnya. Lorent harus berbesar hati untuk menerima kenyataan bahwa Ayahnya sedang dekat dengan seorang wanita. Mereka harus bersikap dewasa.

Dan cerita pun dimulai. Carla yang frustasi, mencintai Naga, secara diam-diam. Carla dengan segala cara berusaha dekat dengan Naga, dan otomatis cowok itu merasa juga.

Tapi, oh, oh. Ayah Lorent ingin menikah lagi. Bingung, kecewa, frustasi, keduanya berusaha mencari jalan keluar dari masalah mereka.

Hanya kau yang paling mengerti...

Heaven on Earth memiliki cerita yang pembawaannya menarik. Kata-katanya mengalir lancar, sampulnya menarik dan catchy (bagiku), dan problemnya deket sama kehidupan sehari-hari. Kalau baca sinopsisnya, agak membingungkan juga sih siapa yang jadi tokoh utama disini. Tapi, well, aku pikir itu Carla.

Aku mendapatkan buku ini dari temenku, hadiah ulang tahun gethoo. Jadilah, kalo gak dikasih mah, aku pasti gak beli. Hahaha;) Taulah, ini bukan salah satu jenis buku kesukaanku. Terlalu sempurna. Bukan kehidupan tokoh utamanya, ataupun Lorent. Tapi si Naga. Dia digambarkan kayaknya tuh keren banget, dan sempurna banget. Kadang jadi sukaa... emm. Greget banget sih sebenernya.

Buku ini kalogasalah sih best-seller :) Aku sempet liat buku ini masih ajaa dipajang disitu padahal udah lama banget. Nah, bagi pecinta romance, buku ini bakalan lo-banget. Tapi karena emang bukan my cup of tea, jadilah, aku kasih bintang 2/5 aja.

"Sudah cukup dewasa menerima segala perubahan yang ada." - Mama Lorent, hlm 225.

Walaupun gitu, kadang masih heran kenapa kasus broken home dan mengejar pangeran impian masihhhh aja dijadiin tema utama. Okelah, kalo tema utamanya bukan itu, tapi kenapa masih ada aja konflik yang kayak begituuu? Gregetttttttt. Kadang, seperti kata guruku, kita harus berpikir out of the box.

Mereka diceritakan secara sendiri-sendiri gitu. Jadi kadang pindah-pindah pikiran, dan sebenernya konfliknya kuat dan pembawaannya oke, tapi kalo pindah-pindah gitu, aku sih personally gak begitu suka. Malah jadi mikir ini ada 2 cerpen di novel ini. Dan gak ngerti hubungan apa yang menghubungkan dua konflik itu. :/

Overall, bagiku ini novelnya oke. Terlepas dari konflik, pembawaan cerita Kaka H. Y. patut diancungi jempol. :)

Inget yah, ini buat para pembaca yang suka romance. Kalo kamu bukan penggemar genre itu, jangan mikir sekalipun untuk beli buku ini. Daripada kalian ngejelek-jelekkin buku ini? :D

Semua yang terjadi, segalanya, memang tidak berjalan seperti apa yang diingini. Juga bukan sesuatu yang mudah untuk diterima. Tapi, mau tidak mau, beginilah kenyataan saat ini. Harus diterima dengan jiwa besar.


Mencoba memahami kebahagiaan orang yang disayangi, sedikit mungkin bisa menjadi penawar dari kekecewaan dan dapat menumbuhkan keikhlasan hati untuk bisa menerima kenyataan, semanis dan sepahit apa pun itu.

No comments:

Post a Comment

Artrevoir is waiting for your good comments! Please respect other and be polite. Thank you for comment. Cheerio! :)

LinkWithin