Artrevoir. \\ Follow // Dashboard \\

Thursday, November 14, 2013

Penumpang ke Frankfurt - Agatha Christie

(maaf ngeblur)
source: here.


Judul : Penumpang ke Frankfurt: Passenger to Frankfurt
Penulis : Agatha Christie
Penerjemah : Budijanto Pramono
Penerbitan : Gramedia Pustaka Utama, Juli 1994
Tebal : 352 hlm
ISBN : 9789792293340
Harga : Rp 52.000

061113 until 141113


Sir Stafford Nye sama sekali tidak mengenal wanita itu. Mereka bertemu di Bandara Frankfurt, "Kalau Anda tidak menolong, saya akan mati," kata wanita itu.

Sir Stafford orang yang menyukai tantangan dan petualangan, jadi ia mau mengikuti usul si wanita. Kemudian, di London, ia mengetahui dari salah satu rekannya bahwa wanita itu salah satu agen Inggris yang terpecaya dan paling brilian.

Dan di suatu acara makan malam di kedutaan, mereka bertemu lagi. Kali ini keduanya terlibat dalam rencana jahat untuk menguasai dunia!




"Semua sama, para ilmuwan ini. Tak pernah bisa berguna. Tak praktis. Tak pernah mengusulkan sesuatu yang masuk akal. Yang mereka lakukan cuma membelah atom, lalu bilang pada kita agar atom itu jangan dipakai!" - hlm 223. 

Aku sebenernya agak kaget mengetahui adanya buku Agatha Christie di rak bukuku. Oke, aku inget kalo aku yang beli di Togamas Bandung dulu, tapi sampe sekarang gak ada minat untuk baca. Apalagi bahasanya yang agak-agak gimana gitu. Overall, aku cukup menikmatinya sih.

Kisah dimulai dengan kepulangan Sir Stafford Nye ke London, tapi adanya kendala saat ia pulang, menyebabkannya terdampar di Bandara Frankfurt. Di sana, ia bertemu dengan wanita yang miripp sekali dengan adiknya. Wanita itu mengajukan permohonan yang sedikit konyol dan agak susah dipercaya. Wanita itu meminta Sir Stafford untuk memberikan jas, paspor, semua perlengkapan penerbangan itu, kepada wanita asing tersebut. 

Awalnya, Sir Stafford sama sekali enggan. Tapi entah kenapa ia percaya bahwa wanita itu bisa dipercaya. Agar terlihat seperti perampokkan, wanita itu meminta Sir Stafford meninggalkan semua barangnya di kursi, pergi berbelanja, minum sebuah minuman yang sudah diisi obat tidur, dan terlelap. Ketika bangun, Sir Stafford akan ditanyai tentang segala macam paspor dan lain-lain. Lalu dia akan bilang bahwa ia di rampok saat ia sedang tidur. 

Sesampainya di London, dengan selamat, tentunya, dia jadi kangen untuk berbuat petualangan lagi. Apalagi Sir Stafford orang yang tidak bisa 'serius'. Itu yang dikatakan orang-orang kepadanya. Setelah mengatur segala macam iklan yang ditujukan untuk wanita itu, dengan kode rahasia, tentu aja, mereka akhirnya bertemu lagi. Terkuaklah siapa sebenarnya wanita itu, dan kepada siapa dia bekerja. 

Mereka diberi misi untuk berpergian sebagai agen mata-mata untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang seseorang itu. Karena sekarang dunia terancam dibawah kekuasan muda-mudi yang berpikiran anarkis tapi cerdas. Tapi orang-orang muda ini tidak digerakkan oleh keinginan dirinya sendiri, tapi oleh seseorang lain. Selain itu, uang juga mempunyai peran banyak dalam pergelokan dunia ini. 

Pertanyaannya adalah: siapakah orang itu? 

"Kaum mudalah yang boleh dikatakan menjadi ujung tombak dari semuanya ini. Tapi bukan itu yang menjadi biang utama kecemasan. Mereka--siapa pun yang dimaksud dengan mereka--melaksanakan aksinya lewat kaum muda itu. Kaum muda di semua negara. Begitu gampang menyulut api revolusi." - hlm 97.

Hanya di Penumpang ke Frankfurt kalian bisa menemukan petualangan menegangkan dan menemukan artinya kesederhanaan. 


"O, ya, ini benar-benar suatu pergerakan dunia. Dipimpin oleh kaum muda dan kekuatan dahsyat kaum muda. Mereka memang tak memiliki cukup pengertian dan tak punya pengalaman, tapi mereka punya visi dan vitalitas, dan mereka didukung oleh uang. Uang mengalir seperti air bah dari segala penjuru. Materialisme sudah terlalu merajalela, jadi orang menginginkan sesuatu yang lain, dan itulah yang sedang terjadi." - hlm 197-198.

Well, bisa dibilang, ini pertama kalinya aku baca novel Agatha Christie, hehehe. Walaupun baru pertama kali, aku cukup puas dengan petualangan Sir Stafford dan rekan wanitanya itu. Tapi, jujur, aku agak kurang ngerti dengan bagian-bagian tengahnya, dan beberapa adegan-adegan di buku ini.

Untuk bagian awalnya, dan ending-nya, itu sangat seru. Kalian bisa liat sendiri, aku baca buku ini sampai sekitaran 8 hari, dan kebanyakan cuman nambah satu halaman per satu hari. wkwkw. Tapi kemaren, mumpung lagi gak sibuk, coba menyibukkan diri dengan baca buku ini. Walaupun agak gak ngerti, tapi bisa tahan sampe baca ending-nya yang wow banget. :) 

Untuk porsi karakternya, itu pas, tapi aku kurang dapet chemistry antara Sir Stafford dan rekannya itu. Kebanyakan membahas tentang pergolakan kaum muda untuk meruntuhkan kaum lama. Di tengah buku ini, aku agak kangen sama Sir Stafford, di bagian ketiga buku ini, tepatnya. 

Tokoh favorit disini adalah bibi Sir Stafford Nye, Matilda. Di usianya yang tua itu, dia punya koneksi luas banget dengan rekan-rekan sejawatnya yang udah sepuh-sepuh tapi jenius. Walaupun gitu, dia juga cenderung mengingat semua informasi yang diserap otak tuanya, sangat pintar, bibi Matilda itu. :D

 "Ah! Jangan bilang. Coba saja, aku akan tahu. Aku selalu punya intuisi tajam tentang apa saja yang sedang kaugeluti. Bukan hal-hal yang umum. Tentu saja, aku sudah tidak aktif sekarang, tapi aku masih suka bertemu teman-teman lama, dan cukup gampang, tahu, mendapat satu atau dua info dari mereka." - Bibi Matilda, hlm 96. 

Amanatnya adalah, kau tau bahwa dunia ini sama sekali tidak rumit. Kita-lah yang membuatnya rumit, dengan penemuan ini-itu. Tapi sebenernya dunia ini sederhana. :) 

"Jika Anda tahu satu hal, Anda akan selalu tergoda untuk menunjukkan bahwa Anda tahu; mengatakannya kepada orang lain, dengan kata lain. Bukan karena Anda merasa wajib memberi informasi. Bukan karena Anda ditawari akan dibayar untuk informasi itu. Itu hanya karena Anda ingin menunjukkan betapa pentingnya Anda. Ya, cuma begitu saja. Sebenarnya, semua di dunia ini begitu sangat sangat sederhana. Tapi justru ini yang tidak dimengerti orang." - hlm 148-149. 

Penumpang ke Frankfurt.
Adult, mystery, detective, thriller! 

"Jan Smuts membuat sebuah ungkapan. Katanya, 'Kepemimpinan, di samping merupakan suatu kekuatan hebat yang kreatif, bisa menjadi jahat.'" - hlm 139. 



"Seni pidato itu bisa menakutkan, tahu? Kemampuan suara manusia, kekuatan yang terkandung dalam kata-kata, padahal belum tentu ada isinya. Tapi cara mengucapkannya. Suaranya berdentang bagai lonceng, para wanita menangis, berteriak, dan pingsan saat dia berpidato--Anda akan lihat sendiri nanti." - hlm 188. 

No comments:

Post a Comment

Artrevoir is waiting for your good comments! Please respect other and be polite. Thank you for comment. Cheerio! :)

LinkWithin