Judul : Catching Fire: Tersulut
Seri : The Hunger Games #2
Penulis : Suzanne Collins
Penerjemah : Hetih Rusli
Penerbitan : Gramedia Pustaka Utama, Juli 2010
Tebal : 424 hlm.
ISBN : 9789792259810
Harga : Rp 52.500 (021113)
271213 until 301213
Api pemberontakkan sudah tersulut. Dan Capitol ingin membalas dendam.
Katniss Everdeen berhasil keluar sebagai pemenang Hunger Games bersama Peeta Mellark. Tapi kemenangan itu menyulut kemarahan Capitol. Kemenangan Katniss ternyata membangkitkan semangat pemberontakan di beberapa distrik untuk menentang kekuasaan Presiden Snow yang kejam.
Presiden Snow mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan penduduk distrik dalam Tur Kemenangan. Satu-satunya cara meredam keinginan penduduk untuk memberontak adalah dengan membuktikan bahwa dia dan Peeta saling mencintai tanpa ada keraguan sedikit pun. Jika gagal, keluara dan semua orang yang disayangi Katniss menjadi taruhannya....
WARNING! Di resensi ini terdapat spoiler untuk buku pertama!
Udah baca buku pertamanya? Kalo belom, aku kasih sedikit gambaran tentang buku pertama.
Di
The Hunger Games (
review) ke 74 tahun lalu, Katniss berusia 16 tahun menggantikan posisi adiknya yang terpilih dalam
games. Setiap distrik wajib mengirimkan 1 cowok dan 1 cewek untuk bermain ke dalamnya, dan berusaha bertahan hidup hingga tinggal 1 peserta. Karena ada 24 peserta, berarti ada 23 orang yang mati.
Katniss, sangat menyayangi adiknya, ibunya, Gale, semua orang di distriknya. Jadi dia berusaha sekuat tenaga untuk hidup, demi mereka. Karena dorongan itulah, dia dan Peeta rela untuk bersandiwara di depan masyarakat Capitol dan berkata bahwa mereka saling mencintai. Tapi mereka tidak bisa hidup bersama, karena hanya ada 1 pemenang.
Selama games, Katniss diberi tau bahwa boleh 2 pemenang, asal berasal dari distrik yang sama. Ia dan Peeta langsung bersekutu. Tapi ketika yang tersisa hanya mereka, Peeta dan Katniss, peraturan diubah lagi menjadi 1 pemenang. Katniss berpikir 'mengapa pula Capitol perlu 1 pemenang?' boleh kan sekali-sekali Capitol gak punya pemenang. Jadi, Katniss mengambil buah berry yang dapat membunuh dengan satu gigitan, dan membaginya dengan Peeta.
Seneca Crane, juri pertarungan kali itu, langsung menghentikan perbuatan mereka dan mengumumkan bahwa mereka-lah pemenang kali ini. 2 pemenang. Karena, jelas, lebih baik ada daripada tidak sama sekali. Dan jika Capitol tidak memiliki pemenang, tentu saja mereka akan malu sekali.
Kalau aku bisa mengambil keputusan, aku akan berusaha melupakan Hunger Games sepenuhnya. Tak pernah membicarakannya. Berpura-pura bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk. Tapi Tur Kemenangan membuatnya tidak mungkin. Tur ini sengaja ditempatkan di antara Hunger Games tahunan, itulah cara Capitol menjaga agar kengerian Hunger Games selalu terasa segar dan tidak pernah jauh. Para penduduk di distrik tidak hanya harus mengingat tangan besi kekuasaan Capitol setiap tahunnya, tapi mereka juga dipaksa untuk merayakannya. - hlm 10.
Seperti yang bisa kita liat di sinopsis buku kedua, Katniss dan Peeta belum selesai menjalankan segala tentang Hunger Games ini. Mereka harus melakukan tur keliling distrik, yang sekarang sedang memberontak. Bagi mereka, Katniss-lah yang sekarang menjadi harapan mereka, membawa perubahan, pembawa revolusi baru. Harapan.
Karna itulah, Presiden Snow marah sekali terhadap Katniss, dan mengancamnya untuk meredakan semua pergolakan itu. Menghancurkan harapan para pemberontak. Para penduduk Capitol cukup bodoh untuk menelan semua omong-kosong tentang cinta diantara Katniss-Peeta. Tapi baik Presiden Snow dan para pemberontak sama-sama mengerti bahwa saat buah berry itu diambil, itu adalah semua titik balik, artinya adalah pemberontakkan terhadap Capitol, dan api pun tersulut lagi.
"Kelaparan? Bekerja seperti budak? Mengirimkan anak-anak mereka ke hari pemungutan? Kau tidak menyakiti siapa pun--kau memberi mereka kesempatan. Mereka hanya perlu cukup berani untuk mengambilnya." - hlm 115.
Selama Tur Kemenangan, Katniss dapat melihat bahwa banyak distrik yang sudah dengan sembunyi-sembunyi memulai pemberontakkan. Walaupun begitu, Katniss tetap melakukan apa yang disuruh Presiden Snow, memainkan peran dia menjadi gadis yang sedang jatuh cinta, bukannya pemimpin revolusi negara. Dengan segala ciuman, pelukan, hingga ia bertunangan secara bohong-bohongan di depan televisi, semua tidak cukup untuk menghalau para pemberontak.
Malah, para pemberontak makin giat-giatnya memberontak, dan puncaknya adalah justru ketika ia dilamar. Katniss panik sekali ketika mengetahui bahwa usahanya gagal. Entah apa yang akan terjadi setelahnya. Entah bagaimana nasib ibunya, Prim, Gale, semua orang di distriknya, semua orang yang sudah membantunya melewati masa-masa suram ketika ayahnya meninggal. Ia tidak sanggup membayangkan.
|
Presiden Snow |
Ia berniat untuk pergi--kabur, ke hutan, bertahan hidup disana. Dengan Gale, Peeta, Haymitch, keluarganya, keluarga-keluarga mereka, untuk kabur dari cengkraman Capitol. Bahkan, setelah bertemu dengan dua orang pemberontak dari distrik 8, dia mengetahui bahwa adanya dugaan distrik 13 berhasil selamat dari penghancuran distrik tersebut.
Selain itu, dia tetap harus menjalankan sandiwaranya dengan menikahi Peeta. Dia berfoto-foto dengan gaun pengantinnya, dan lain sebagainya. Semua itu membuat emosinya tercampur aduk. Puncaknya adalah, ketika Presiden Snow mengumumkan games untuk tahun ini. Tahun ke-75 Hunger Games merupakan tahun Quarter Quell. Jadi setiap 25 tahun, ada Quarter Quell. Kenapa setiap 25 tahun? Karena menandai perayaan kekalahan distrik-distrik dengan pesta besar-besaran, dan supaya lebih seru mereka menambahhkan siksaan bagi peserta. Nah itu dia. Quell selalu lebih waw dibanding games tahunan.
Di Quarter Quell pertama, itu setiap distrik mengirimkan satu cowok dan satu cewek untuk memasukkan mereka ke dalam games. Bagaimana rasanya dikirimkan oleh tetanggamu sendiri?
"Pada perayaan kedua puluh lima tahun, sebagai pengingat bagi para pemberontak yang membuat anak-anak mereka mati karena memilih untuk memicu kekerasan, setiap distrik harus mengadakan pemilihan dan memberi suara pada nama-nama peserta yang akan mewakili distrik masing-masing." - Presiden Snow, hlm 190.
Eh, yang memicu kekerasan itu ngebunuh-bunuhin anak-anak yang tidak bersalah, tauk! *kesel*
Untuk Quarter Quell kedua, Capitol melipatgandakan jumlah peserta. Menjadi dua kalinya. Jadi setiap distrik mengirimkan 2 cowok dan 2 cewek. Tapi hebatnya, Haymitch, mentor mereka, adalah pemenang di Quarter Quell tersebut.
"Pada perayaann kelima puluh tahun, sebagai pengingat bahwa dua pemberontak mati demi satu penduduk Capitol, masing-masing distrik diminta untuk mengirim peserta dua kali lebih banyak." - Presiden Snow, hlm 190.
Edan, ngadepin 47 peserta!
Sekarang, adalah Quarter Quell ketiga, dan ternyata isinya adalah..
"Pada perayaan yang ketujuh puluh lima, sebagai pengingat bagi para pemberontak bahwa bahkan yang terkuat pun takkan bisa mengalahkan kekuatan Capitol, para peserta lelaki dan perempuan akan dipilih dari nama-nama pemenang yang masih hidup." - Presiden Snow, hlm 191.
Karena hanya ada 1 pemenang perempuan dari distrik 12, Katniss kembali ke arena.
Sanggupkah ia untuk bertahan hidup--kali ini untuk kedua kalinya?
Catching Fire, api pemberontakkan tersulut, dan begitu api menyala, susah untuk meredamkannya. Bahkan ketika suatu bangunan yang kuat sekalipun, bisa dilahap api hingga hangus. Yang terkuat pun bisa terkalahkan. >:)
"Katniss Everdeen gadis yang terbakar, kau sudah mencetuskan api, yang dibiarkan tanpa pengawasan, percikan api itu bisa jadi kebakaran hebat yang menghancurkan Panem." - hlm 31.